Siapakah Pahlawan Itu?

Daftar Isi artikel ini [Tampil]

Ramadhan Ginanjar_SMK_AL_WAFA

Di ujung pukul sepuluh malam yang sepi, sesekali terdengar air hujan yang belum berhenti membasahi bumi ini berpadu menjadi sebuah melodi ketika ketikan keyboard di laptop terus di pacu untuk merangkai karya tulis ini.

Suasana berubah menjadi nasionalis, ketika lagu “Bagimu Negeri” didalam jajaran playlist musik di laptop otomatis diputar.

Memang lagu bagimu Negeri ini adalah lagu sangat sarat akan perjuangan para pahlawan bangsa.

Di zaman penjajah waktu itu, mungkin sebagian orang pernah merasakan pesimis, ketika durasi penjajahan di negara Indonesia berlangsung hampir 350 tahun lamanya.

Dari mulai bangsa Belanda hingga berganti Jepang, bahkan sempat Inggris juga mencoba untuk menjajah, namun rencana mereka digagalkan oleh perlawanan masyarakat Surabaya waktu itu, hingga kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November setiap tahunnya.

Di dalam suasana yang masih hangat tentang Hari Pahlawan ini, Sejarah telah membuktikan bahwa masyarakat yang optimis adalah masyarakat yang mampu untuk mengembangkan negaranya, sekalipun dalam kondisi sulit.

Tidak dipungkiri, kemenangan kala itu dikarenakan optimisme masyarakat yang masih tetap menyalakan “lentera semangat” untuk menang karena mereka telah berjanji kepada negeri. 

Memang orang jaman dulu itu ketika sudah bertekad pasti usaha yang dikeluarkan akan sungguh-sungguh, entah sifatnya begitu atau mungkin karena mereka sudah berjanji. 

Sejalan dengan lirik pertama ;

“Padamu Negeri Kami Berjanji...”

Di masa pandemi seperti sekarang ini, ada diantara kita ada yang tetap memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa ini sebagai warga negara yang ingin berbakti.

Sederhana saja bagi mereka yang tetap menerapkan protokol kesehatan didalam setiap kegiatannya.

Bukan sekedar ingin terhindar dari penyakit dan wabah, tetapi mereka juga telah memberikan kontribusi untuk menyebarkan semangat optimisme, optimis agar bisa segera terbebas dari “jajahan” wabah di negeri ini.

Semangat itulah yang harus tetap kita jaga, untuk menjaga bangsa ini agar tetap bisa berbakti kepada negara di dalam situasi seperti saat ini. 

Lirik bait lagu selanjutnya terdengar di telinga dan menusuk relung hati yang terdalam.

“Padamu Negeri Kami Berbakti...”

Negeri ini tidak sedang baik-baik saja, negeri ini sedang mendapat ”penjajahan” sama halnya seperti waktu dulu, bedanya dulu itu musuh yang nyata, sedangkan sekarang ini musuh kita ialah mahluk yang “tak kasat mata” berbentuk virus.

Ribuan orang setiap hari positif Covid, setiap hari ada yang meninggal karena virus ini, tidak terhitung para tenaga Medis yang menjadi garda terdepan 

Seandainya mereka menyerah, mungkin negeri ini akan lebih hancur lagi, tetapi tidak, sekalipun tidak!

Dengan sumpah dan janji yang telah mereka ucapkan. Para Tenaga Medis akan tetap berjuang untuk melawan musuh kita saat ini, sekalipun nyawa merekalah taruhannya,  Karena dengan begitulah mereka mengabdi untuk negeri.

“Padamu Negeri Kami Mengabdi...”

Suara jarum jam berdetik saling bersahutan dengan jangkrik malam yang mulai terdengar.

Hujan diluar rumah terasa sudah berhenti, tak terasa lebih dari satu jam waktu yang dihabiskan untuk membuat karya tulis ini.

Hmmm, tarikan nafas panjang membuat ketikan ini semakin cepat untuk dituntaskan.

Memang tahun ini adalah tahun yang paling banyak kejutan, dimulai dari Work From Home, Pembelajaran dilakukan secara Daring dan hal-hal baru lainnya

Sudah hampir 8 bulan pekerjaan dilakukan dengan metode work from home, mengajar murid dari rumah adalah hal yang baru, rasanya rindu untuk bertemu mereka disekolah. 

Hmmm, memang tahun yang penuh perjuangan, sama halnya seperti zaman penjajahan dulu, yang membedakan hanyalah musuh nya, kalau dulu mungkin berbentuk manusia bukan virus.

Meskipun perbedaan terdapat pada jenis musuh, akankah

Akankah tahun ini kita menang? Atau mungkin berlarut-larut sampai 350 tahun lagi?

Semua itu tergantung pada kita, kita selaku warga masyarakat. Apakah kita bisa optimis dan tetap memelihara “lentera semangat” dalam diri kita.

Semoga tahun ini adalah tahun terakhir dalam masa “penjajahan” penyebaran virus ini. Sehingga kita bisa mengibarkan bendera kemenangan kita.

Dan mungkin dikemudian hari akan dikenang sebagai salah satu tahun perjuangan masyarakat di era modern ini.

Satu hal yang harus kita lakukan Sama halnya seperti dulu, ketika kita berhasil mengagalkan para penjajah.

Siapapun itu.

Saya, kamu ataupun siapa saja yang termasuk kedalam warga negara

Bersemangatlah untuk menjadi Pahlawan di era modern ini.

Lirik lagu terakhir terdengar kembali yang sejak tadi diputar di playlist laptop.

Sederhana namun mampu mendongkrak semangat perjuangan.

“Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami...”

--------

"H2C" - Hello Hero Challenge

"Siapakah Pahlawan Itu"

Nama Lengkap : Ramadhan Ginanjar Nur Sidiq., Amd., Kom., MOS

Asal Sekolah : SMK Al Wafa Ciwidey Kab Bandung

Rekomendasi Untuk Kamu × +

Langganan segera, jangan sampai tertinggal postingan dari Jejakumurku. Yang berlangganan semoga murah rejeki aamiin.

Rekomendasi Untuk Kamu × +

0 Response to "Siapakah Pahlawan Itu?"

Post a Comment

Kemon komen dong biar makin rame. Biar berasa ada yang baca sih wkwk

nb : yang mau komentar harus punya akun gmail.