Kepiting kedua

Daftar Isi artikel ini [Tampil]
Kepiting buatan sendiri pertama kali
Dijalan sesaat perjalanan pulang dari rumah mertua, gue dan istri kelaparan.

Penting? Ngga, sumpah.

Kalo lapar apa? Ya makan dong.

Itu sebabnya gue sama istri sekarang ada di sebuah warung seafood pinggir jalan untuk makan malam.

Ya memang semenjak menikah dan sejak dinner seafood pertama, gue punya hobi baru.

Makan Seafood.

Gue duduk untuk lihat menu,

“Neng mau apa?” gue nanya

“Kepiting enak kayaknya a.”

“Kepiting?..”gue memastikan.

“Iya.”

“Yasudah hayu pesanin aja kepitingnya, mau saus apa?” gue meyakinkan.

Nggak disangka istri berubah pikiran, “nggak, ah. Nanti aja kalo aa udah punya uang lebih.”

“Alhamdulillah, amaaaan,” kata gue dalam hati. Nggak mungkin gue bilang itu ke istri blak-blakan. Bisa-bisa gue di suruh tidur diluar malam ini.

Maklum tanggal tua. Banyak kebutuhan yang mesti terpenuhi, bayar kuliah, bayar kursus, bayar pulsa, dan kebutuhan bulanan lainnya. Kami harus pandai-pandai ngatur pengeluaran.

“Yakin nggak jadi kepiting, neng?” gue pura-pura lagi nanya.

“Iya nggak usah, menu yang lain aja ya a, tapi neng pengen banget makan kepiting lagi, beliin ya, nanti”

Gue ngangguk. Melas banget wajah dia waktu itu, Nampak matanya nggak ngedip fokus sama kepiting di etalase Mang dagangnya.

Kami melanjutkan makan dengan pesan menu kerang dara dan cumi dengan tambahan saus asam manis.

***

Seminggu setelah kejadian itu,

Gue dihubungi sepupu,

“Dhan, saya mau buka usaha makanan nih, bisa gak tolong bantu buatin desain spanduk sama sekalian tolong cetak aja, nanti harganya kasih tau ya, biar langsung di transfer ke rekeningmu ”

“InsyaAllah bisa, Mang,” gue mengiyakan

Gue kerjainlah itu kerjaan, lumayan bisa ngisi waktu luang di rumah. Desain nya simpel tapi sepupu gue langsung setuju dan tanpa revisi. Ajaib!

Setelah hasil jadi, lalu sepupu gue ngasih kabar.

“Udah ditransfer ya uang untuk biaya desain sama cetaknya”

“Alhamdulillah, makasih Mang” Gue bersyukur, ada pemasukan tambahan hari ini.

Diperjalan pulang dari kampus, gue kembali masuk ke warung seafood tempo hari.

Saat itulah, ketika melihat barisan kepiting berjejer rapi, gue seperti melihat wajah istri gue sendiri berjejer disana,

Di jajaran para kepiting.

Dan seolah semua kepiting itu bilang,

“Bawa kami pulang Dhan, istrimu mau aku lhoo”

Benar juga, jangan-jangan karena waktu itu istri kepengen kepiting, gue jadi dapat pemasukan tambahan. Oke. Akhirnya gue beli kepiting.

“Pak beli kepiting ya,”

“Boleh mas,” pedagang jawab

“Berapaan?”

“Sembilan puluh ribu 2 ekor, mas mau ambil paket MIX gak? Harganya seratus dua puluh ribu, udah dapet dua kepiting, cumi, kerang sama udang” pedagang nawarin.

“Ada bonusnya?”

“Ada Gratis cah Kangkung ya”

“Kirain dapet payung cantik mas”

Mau bilang kayak gitu, tapi nggak berani, takut di lempar pasukkan kepiting idup.

“Yasudah beli yang MIX aja pak, di bungkus ya pak” Sembari gue ngasih uang pembayarannya.

Setelah itu gue pulang, sesampainya di depan pintu, gue ketuk pintu.

Nggak lama kemudian pintu dibuka, dan dia disana, nongol depan pintu dengan senyumannya.

Gue langsung angkat tangan yang membawa bungkusan kepiting tadi.

Lalu dia histeris, seolah gue adalah artis korea yang datang ke rumahnya malem-malem.

Cepat-cepat dia nyuruh gue masuk, dia ngambil tangan gue, dan gue kira tangan gue bakal dicium, ternyata dia ngambil bungkus kepiting itu.

Eh, tapi setelah diambil dan ditaroh dimeja,

Dia langsung cium tangan gue, sembari nyiapin handuk dan air panas gue disuruh duduk terus minum teh panas yang udah dia siapin dengan cantik.

Ah.. the power of kepiting.

Gue senyum

“Seneng Neng?”

“Seneng a, Alhamdulillah makasih ya, a” wajah dia sumringah

“Dapet uang dari mana, a? kan belum gajian” Dia nanya.

“Ya dari kerjaan yang sepupu aa ituloh”

“Wah, gegara aku pengen kepiting, Allah langsung ngasih rezeki lebih ya”

“Iya, kayaknya emang udah rezekinya neng itu”

“Dapet berapa a?”

“Alhamdulillah, dua ratus dua puluh ribu”

“Kepiting nya berapaan?”

“Seratus dua Puluh ribu”

“Berarti sisa seratus ribu ya, a?”

“Iya”

“Berarti itu uang aku, kan itu rezeki aku kata ya a juga mhehe”

“Gue tersenyum”

“Dia pun tersenyum, pertanda sesuatu akan terjadi”

***

Bro, Ini ada sedikit rumus :

Kalo dapat rezeki, dia akan bilang ”ini karena doa istri”

Kalo dapat masalah, dia akan bilang “ini karena dosa-dosa suami”

Itu biasa bro, bumbu dalam rumah tangga.

Ikhlasin.

Ridho saja.

Yang penting Rezeki keluarga bertambah.

Yang penting tetep,
Utamain Shalat ketibang baca blog ini

Rekomendasi Untuk Kamu × +

Langganan segera, jangan sampai tertinggal postingan dari Jejakumurku. Yang berlangganan semoga murah rejeki aamiin.

Rekomendasi Untuk Kamu × +

0 Response to "Kepiting kedua"

Post a Comment

Kemon komen dong biar makin rame. Biar berasa ada yang baca sih wkwk

nb : yang mau komentar harus punya akun gmail.